Faedah 12 : Berlepas diri dari kesyirikan dan pelaku kesyirikan


Kemudian siapa yang taat kepada Rasul dan mentauhidkan Allah maka tidak boleh baginya berkasih-sayang atau berwala' kepada orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya.

Hal ini menunjukkan wajibnya membenci orang yang kafir atau musyrik serta berlepas diri dari kekafiran dan kemusyrikan. Maka ini sebagai bantahan terhadap pemikiran lintas agama, orang-orang liberal yang mana mereka mengusung persamaan agama atau semua agama adalah benar.

Adapun dalam berinteraksi bermuamalah dengan orang kafir maka Islam sudah ada aturan rinci tentangnya. Bahkan islam menganjurkan berbuat baik kepada siapapun. Dan berbuat baik berbeda dengan loyalitas (wala'). Adapun wala' atau loyalitus itu maka ia disertai adanya keyakinan dan kecintaan.

Sedangkan membenci tidak lah mengharuskan menghalalkan darah, menzhalimi, atau menyakiti mereka. Dan karena orang kafir itu terbagi menjadi 4 jenis, dan hanya satu saja yang boleh untuk diperangi.

Dan kaitannya dengan janji dan amanat, umat islam bukanlah orang yang tidak amanah atau pengkhianat. Sehingga tidak diperbolehkan melakukan tindakan-tindakan yang tidak semestinya yang menunjukkan pengkhianatan seperti membunuh orang kafir yang ada perjanjian dengan kaum muslimin, atau membunuh orang kafir yang dalam jaminan perlindungan seorang muslim, ahlu dzimmah, dsb.

Kemudian dalil untuk bara' (berlepas diri) dari kesyirikan dan ahlinya ialah sebagaimana dalam akhir surat al-Mujaadalah

 لا تَجِدُ قَوْماً يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءهُمْ أَوْ أَبْنَاءهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُوْلَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٍ مِّنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُوْلَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ  -- المجادلة:22

Tidaklah kamu temukan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir yang berkasih-sayang berwala' kepada orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya meskipun itu ayah-ayah mereka, atau anak-anak mereka, atau saudara-saudara mereka, ataupun keluarga-keluarga mereka. Mereka itu lah yang Allah tuliskan dalam hati-hati mereka keimanan, dan Allah kuatkan mereka dengan ruh dari-Nya, lalu Allah akan masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang mereka kekal di dalamnya. Allah ridho kepada mereka dan mereka pun ridho kepada Allah. Mereka itulah golongan Allah dan ketahuilah golongan Allah itu lah orang-orang yang akan beruntung. (Surat al-Mujaadalah : 22)

Dan wala' seseorang muslim kepada orang kafir ada yang mengeluarkan ia dari keislaman dan ada juga yang karena hal duniawi yang itu merupakan dosa besar. Yang mengeluarkan dari keislaman ialah yang disertai cinta atau ridho dengan kekafiran.

Adapun muamalah, jual beli maka tidak lah termasih dalam hal tersebut (al-wala').

- - - - - - -  - - -


Catatan:
Faedah-faedah ini kami tulis dari Kajian al-Ustadz al-Fadhil Dzulqornain M Sunusi dalam pembahasan beliau dari kitab al-Ushuluts Tsalatsah atau Tsalatsatul Ushul yang insyaa allaah antum dapat dengarkan langsung melalui MP3 rekaman kajian berikut:
https://www.dropbox.com/sh/awnnmaq4lx0fa2x/HXOMCus-6y

Wabillahit taufiq. wa shalawaatu wa sallaamu 'ala rasulillaah wal hamdulillaah

Print Friendly and PDF