Faedah 11 : Allah tidak meridhoi dipersekutukan meskipun dangan malaikat atau nabi


Sesungguhnya Allah 'azza wa jalla tidak ridho Ia dipersekutukan dalam ibadah dengan sesuatu apapun, tidak pula malaikat yang didekatkan dan tidak pula dipersekutukan dengan nabi yang diutus.

Inilah kaedah dasar yang wajib dipelajari. Dan dalilnya sebagaimana dalam surat al-Jinn

 وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَداً [الجن:18]

Dan bahwasanya masaajid itu  milik Allah, maka jangan kalian sekali-kali beribadah kepada apapun disamping beribadah kepada Allah.

إِنَّ اللهَ لاَ يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ.

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni untuk dipersekutukan dan mengampuni dosa yang lebih rendah dari syirik bagi siapa yang Dia kehendaki.” (Surat An Nisaa : 48)

 إِنَّ الصَّلَاةِ وَ نُسُكِيْ وَ مَحْيَايَ وَ مَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَاْ أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ  -- الأنعام:163

Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku, serta matiku hanya untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutupun bagi-Nya. Dan dengan itu lah aku diperintahkan dan aku lah orang yang awal-awal berserah diri.

Maka hendaknya seseorang menjauhi segala bentuk kesyirikan baik keyakinan, ucapan, ataupun perbuatan.

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ يَنْزِلُ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ. رواه البخاري ومسلم
Sesungguhnya seorang hamba berkata dengan satu kalimat, ternyata dengan kalimat itu ia tersungkur ke dalam api neraka sejauh antara timur dan barat. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan Allah meridhoi hambanya ketika hamba itu beribadah hanya kepada-Nya saja dan tidak mempersekutukan Allah dengan suatu apapun.

إنَّ اللهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلَاثًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلَاثًا, (وفي رواية: ويسخط منكم ثلاثا) يَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوْهُ وَلَا تُشْرِكُوْ بِهِ شَيْئًا وَأَنْ تَعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا وَلَا تَفَرَّقُوْا وَأَنْ تَنَاصَحُوْا مَنْ وَلَّاهُ اللهُ أَمْرَكُمْ وَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيْلَ وَقَالَ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ وَإضَاعَةَ الْمَالِ
Sesungguhnya Allah meridhai kalian pada tiga perkara dan membenci (dalam riwayat lain: murka) kepada kalian pada tiga perkara; Allah ridha apabila kalian beribadah hanya kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya sedikitpun, berpegang teguh kepada tali agama Allah dan janganlah kalian bercerai berai, saling nasehat menasehati kepada pemimpin-pemimpin kalian. Dan Allah subhanahu wa ta’ala membenci qiila dan qoola, banyaknya bertanya dan menghambur-hamburkan harta. (HR. Muslim, Malik, dan Ahmad dan lafaz hadits ini adalah lafaz dari Imam Malik dan Imam Ahmad)

Di dalam hadits yang mulia tersebut disebutkan dibencinya banyak bertanya sebagaimana para shahabat dahulu sedikit sekali mereka bertanya.

Hal ini juga menunjukkan sungguh keliru (salah besar) orang yang berdo'a kepada malaikat atau datang ke masjid Nabawi kemudian berdo'a kepada nabi.

- - - - - - -  - - -


Catatan:
Faedah-faedah ini kami tulis dari Kajian al-Ustadz al-Fadhil Dzulqornain M Sunusi dalam pembahasan beliau dari kitab al-Ushuluts Tsalatsah atau Tsalatsatul Ushul yang insyaa allaah antum dapat dengarkan langsung melalui MP3 rekaman kajian berikut:
https://www.dropbox.com/sh/awnnmaq4lx0fa2x/HXOMCus-6y

Wabillahit taufiq. wa shalawaatu wa sallaamu 'ala rasulillaah wal hamdulillaah

Print Friendly and PDF